Laman

Senin, 30 Juli 2012

PESAN ROH KEPADA MANUSIA

PESAN ROH KEPADA MANUSIA
Pesan Roh Kepada Manusia

Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi alam di langit atau bumi akan mendengarnya, kecuali jin dan manusia.
Apabila mayat dimandikan, lalu roh berkata : "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku beristirahat daripada seretan malaikat maut".
Setelah itu, mayat bersuara lagi sambil merayu : "Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin, karena tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh".
Apabila dimandikan, roh sekali lagi merayu : "Demi Allah, wahai orang yang memandikan, jangan engkau menggosok aku dengan kuat, sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh".
Setelah dimandikan dan dikafankan, telapak kaki mayat diikat, dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya jangan diikat terlalu kuat saat mengafani kepalanya, karena ia ingin melihat wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami untuk yang terakhir kalinya, karena ia tidak dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat.
Ketika keluar dari rumah lalu ia berpesan : "Demi Allah, wahai jama’ahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda. Maka janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim dan janganlah kalian menyakiti mereka. Sesungguhnya pada hari itu aku telah keluar dari rumahku dan aku tidak akan dapat kembali kepada mereka buat selama-lamanya".
Setelah dibawa dan melangkah dari rumah, roh pula berpesan : "Wahai kekasihku, wahai saudaraku dan wahai anak-anakku, jangan kamu diperdaya dunia sebagaimana ia memperdayakan aku, dan janganlah kamu lalai sebagaimana ia melalaikan aku".
"Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku telah aku kumpulkan untuk warisku, dan sedikitpun mereka tidak mau menanggung kesalahanku".
"Allah menghisab aku, padahal kamu merasa senang dengan keduniaan. Dan mereka juga tidak mau mendo’akan aku".

Rasullullah S.A.W bersabda :
"Apabila telah sampai ajal seseorang, maka akan masuklah sekumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan, dan kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua telapak kakinya sehingga sampai kelutut.
Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk untuk menarik roh dari lutut hingga ke perut, dan kemudian mereka keluar.
Datang lagi sekumpulan malaikat yang lain, dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan kemudian mereka keluar.
Dan yang terakhir datang lagi sekumpulan malaikat, kemudian menarik roh dari dadanya hingga ke kerongkongan dan itulah yang dikatakan saat naza’ orang itu".

Sambung Rasullullah S.A.W. lagi :
"Jika yang naza’ itu orang yang beriman, maka malaikat Izrail a.s. akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kanan sehingga orang yang naza’ itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada di sekelilinginya. Ini adalah karena sangat rindunya pada syurga dan pandangannya melihat terus ke sayap Izrail a.s."
"Jika naza’ itu orang yang munafik, maka malaikat Izrail a.s. akan menebarkan sayapnya yang di sebelah kiri. Maka orang yang naza’ itu dapat melihat kedudukannya di neraka, dan saat itu orang trersebut tidak lagi dapat melihat orang di sekelilinginya. Ini adalah karena terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya".
18 Maret pukul 20:56 • Tidak Suka • 1

Abdurrahman Alhabsyi
SAKRATUL MAUT

"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (QS. Al-An'am : 93).

Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Allah, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.

"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang".

Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Allah Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Allah Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.

"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Allah", salam Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatullah", jawab Nabi Idris a.s.

Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail.

Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya untuk menghadap Allah sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja.
Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan tamunya itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.

"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita", pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
"Subhanallah, (Maha Suci Allah)", kata Nabi Idris a.s.
"Kenapa … ?", Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita", ungkap Nabi Idris a.s.
Kemudian Beliau berkata: "Semalam Anda menolak makanan yang halal, kini Anda menginginkan makanan yang haram".
Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya … ?", tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail", jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. "Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?", selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak", senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Allah, aku sekedar berziarah kepadamu", Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
"Aku punya keinginan kepadamu", kata Nabi Idris a.s
"Apa itu … ? Katakanlah … !", jawab Malaikat Izrail.
"Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Allah SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku", pinta Nabi Idris a.s.
"Tanpa seizin Allah, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Allah SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Allah, Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. dan sesudah itu beliau wafat.

Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali.
Allah mengabulkan permohonannya.
Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.

"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti", jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu", Kata Malaikat Izrail.

Masya Allah, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita … ?
Siapkah kita untuk menghadapinya … ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar